PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN SOAL PENENTUAN KONSENTRASI MATA KULIAH DAN PENGACAKAN SOAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD

Usep Saprudin1 M Reza Redo Islami2* M khoirul Hakim AR3
(1) STMIK DHARMA WACANA
(2) STMIK DHARMA WACANA
(3) STMIK Dharma Wacana
(*) Corresponding Author

Abstract

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) merupakan perguruan tinggi swasta di Kota Metro, yang berfokus pada pendidikan guna pengembangan sumber daya manusia di bidang komputer. Pada proses pengambilan mata kuliah konsentrasi, mahasiswa menghadap ke dosen pembimbing akademik, pada proses tersebut dosen akan melihat nilai mahasiswa sehingga dengan nilai tersebut dosen akan melakukan tanya jawab dan memberikan soal seputaran konsentrasi mata kuliah, soal yang diberikan sering mengalami kesamaan antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya. Secara prosedur yang benar, proses pengambilan mata kuliah konsentrasi dilakukan dengan cara penawaran dan dilakukannya tes dengan soal-soal yang mengarah ke konsentrasi bidang mata kuliah, namun faktanya mahasiswa masih mengikuti saran yang diberikan oleh dosen pembimbing akademik. Hal ini membuat mahasiswa tidak dapat memilih mata kuliah konsentrasi yang susuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa sebaiknya dengan cara memberi soal-soal yang sesuai dengan profile mahasiswa yang dilihat dari DNS. dengan menggunakan metode Profie Matching mampu menghasilkan nilai yang sesuai dengan profile tiap-tiap mahasiswa yang digunakan untuk menentukan kategori soal dengan nilai terdekat sesuai dengan kemampuan seseorang , lalu dengan adanya hasil kategori soal dari pencocokan profile mahasiswa akan dilakukannya proses pengacakan soal-soal menggunakan metode Linear congruent method (LCM) yang bertujuan agar setiap orang akan mendapatkan soal yang berbeda. dari hasil pengacakan soal-soal yang dilakukan masih terjadi munculnya angka yang sama dan munculnya angka nol (0) tergantung dengan banyaknya soal yang diacak, semakin banyak soal maka semakin jarang pula terjadinya pengulangan. 

Keywords

menentukan, soal, konsentrasi, matakuliah

Full Text:

PDF

References

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. J. (2010). Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua. Evaluasi Program Pendidikan.

Batubara, M. M. (2014). Perancangan Sistem Aplikasi Undian Berhadiah Pada Pt. Ps Maju Bersama Menggunakan Linear Congruent Method (Lcm). Informasi Teknologi Ilmiah, 73-81.

Dr. Kusrini, M. (2007). Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.

Frieyadie. (2016). Penggunaan Metode Profile Matching Untuk Sistem Penunjang Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Instansi Pemerintah. PARADIGMA, 75-80.

penyusun, D. (2017). Buku Panduan Penulisan Skripsi STMIK Dharma Wacana. Metro: STMIK Dharma Wacana.

S, T. L. (2015). Implementasi Linear Congruent Method (Lcm) Untuk Pengacakan Soal Ujian Berkategori. SNIKOM, 11-14.

Sukmayasa, I. K. (2012/2013). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Pemilihan Mata Kuliah Konsentrasi Jurusan Pendidikan Ekonomi Angkatan 2012 Dan 2013.

Sutinah, E. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode. Informatics For Educators And Professionals. 29-42.



DOI: https://doi.org/10.53514/ir.v4i1.148

Article Metrics

Abstract views: 272 times
PDF Downloaded: 268 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

 

 

 

 

 

 

 

____________________________

Organized by: STMIK Dharma Wacana
Published by: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M)
Jl. Kenanga No.03 Mulyojati 16C Metro Barat Kota Metro Lampung
phone. +62725-7850671
Fax. +62725-7850671
Email: lp3m.stmik@dharmawacana.ac.id

Jurnal I-Robot disupport juga oleh:


Web Analytics Made Easy - StatCounter
View IRobot Statcounter


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.