PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DAN KADER PEMBANGUNAN PEREMPUAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN RUANG PUBLIK INKLUSIF DI DESA MERAK BELANTUNG LAMPUNG SELATAN
(1) Universitas Lampung
(2) Universitas Lampung
(3) Universitas Lampung
(*) Corresponding Author
Abstract
Masyarakat yang tinggal di suatu wilayah membutuhkan ruang publik yang inklusif. Melalui ruang publik tersebut masyarakat yang memiliki berbagai karakteristik latar belakang seperti etnis, usia, dan jenis kelamin, dapat saling berinteraksi juga memberikan ruang bagi anak-anak serta mereka yang berkebutuhan khusus atau difabel.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ruang publik berdampak pada kesehatan mental, fisik dan hubungan sosial masyarakat. Namun akses ke ruang terbuka publik masih belum nyaman dana man bagi sebagian kelompok masyarakat. Hal ini disebabkan oleh desain yang belum mewadahi kebutuhan kelompok masyarakat tersebut. Kelompok masyarakat tersebut khususnya adalah kaum difabel, para lanjut usia, anak-anak dan kaum perempuan.
Ruang terbuka ini tidak hanya diperlukan di daerah perkotaan tapi juga perlu dibuat di daerah perdesaan. Kesehatan mental dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan pun di perdesaan. Perwujudan ruang publik yang inklusif memerlukan keterlibatan/partisipasi semua pihak. Mereka adalah aparatur desa dan stakeholders terkait yang merupakan targeted groups terutama kaum perempuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pemahaman aparatur desa dan penggiat pembangunan di masyarakat Desa Merak Belantung, Kabupaten Lampung Selatan tentang pentingnya ruang publik yang inklusif serta mencoba memetakan kesempatan dan tantangan untuk mewujudkan keberadaan ruang terbuka publik ini.
Abstract
Masyarakat yang tinggal di suatu wilayah membutuhkan ruang publik yang inklusif. Melalui ruang publik tersebut masyarakat yang memiliki berbagai karakteristik latar belakang seperti etnis, usia, dan jenis kelamin, dapat saling berinteraksi juga memberikan ruang bagi anak-anak serta mereka yang berkebutuhan khusus atau difabel.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ruang publik berdampak pada kesehatan mental, fisik dan hubungan sosial masyarakat. Namun akses ke ruang terbuka publik masih belum nyaman dana man bagi sebagian kelompok masyarakat. Hal ini disebabkan oleh desain yang belum mewadahi kebutuhan kelompok masyarakat tersebut. Kelompok masyarakat tersebut khususnya adalah kaum difabel, para lanjut usia, anak-anak dan kaum perempuan.
Ruang terbuka ini tidak hanya diperlukan di daerah perkotaan tapi juga perlu dibuat di daerah perdesaan. Kesehatan mental dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan pun di perdesaan. Perwujudan ruang publik yang inklusif memerlukan keterlibatan/partisipasi semua pihak. Mereka adalah aparatur desa dan stakeholders terkait yang merupakan targeted groups terutama kaum perempuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pemahaman aparatur desa dan penggiat pembangunan di masyarakat Desa Merak Belantung, Kabupaten Lampung Selatan tentang pentingnya ruang publik yang inklusif serta mencoba memetakan kesempatan dan tantangan untuk mewujudkan keberadaan ruang terbuka publik ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asriany, S. (2013). The Dynamics Exclusive And Inclusive Public Space In A Middle Lower Class Settlement. A Case Study Of Panakkukang Settlement Makasar. http://digilib.its.ac.id/ITS-paper-32021130002930/28335
Direktorat Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2019). Panduan Fasilitasi Desa Inklusif. Jakarta: Kemendes PDT. https://docplayer.info/203062454-Panduan-fasilitasi-desa-inklusif-direktorat-jenderal-pembangunan-dan-pemberdayaan-masyarakat-desa.html
Hastuti, Rika et al. (2020). Kendala Mewujudkan Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas. Kertas Kerja. The SMERU Research Institute, April 2020.
Kutsiyah, I. (2020). Kualitas Ruang Publik Bagi Disabilitas Penglihatan di Taman Bicara Kota Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga. http://repository.unair.ac.id/104466/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Waryono, T. (2000). Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Ekosistem Mangrove. Depok: Diskusi Panel Program Studi Biologi Konservasi FMIPA-UI. https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/3-mangrove-di-p-jawa-ok.pdf
DOI: https://doi.org/10.37295/jpdw.v2i4.262
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
_______________________________________________________
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Organized by: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dharma Wacana
Published by: Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana
Jl. Kenanga No.03 Mulyojati 16C Metro Barat Kota Metro Lampung
phone. +62725-7850671
Fax. +62725-7850671

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.