Nyaman Belajar Semangat untuk Sekolah (Penerapan Ergonomi pada Siswa Sekolah Dasar)

Abstract

Proses pembelajaran tidak hanya memperhatikan kurikulum yang diajarkan, tetapi seluruh fasilitas yang digunakan juga menjadi aspek penting yang akan berpengaruh dalam keberhasilan pendidikan. Salah satunya adalah peralatan belajar seperti meja dan kursi karena siswa menghabiskan 80% dari waktu proses belajar dalam posisi duduk. Anak-anak menggunakan meja dan kursi disekolah selama kurang lebih 6 jam selama 6 hari dalam seminggu. Jika sikap duduk anak tidak benar seperti terlalu membungkuk, maka pertumbuhan tulang belakang anak dapat terganggu. Jika perangkat penunjang pembelajaran tidak memperhatikan prinsip ergonomis akan menimbulkan dampak negatif pada siswa, seperti cepat merasa lelah nyeri dan keluhan-keluhan muskuloskeletal. Peserta pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini 21 orang siswa SD Negeri Lubuk Rumbai. Hasil kegiatan menunjukkan pada seluruh responden, tingkat risiko yang dialami responden seluruhnya berada pada rentang 0-20, dimana artinya pada skala tersebut kategori tingkat risiko berada dalam kategori rendah sehingga belum diperlukan adanya tindakan perbaikan. Namun beberapa responden merasakan sakit dan agak sakit pada bagian tengkuk, pinggul, lengan atas, bahu, dan betis. Pihak sekolah perlu memperhatikan seluruh aspek perangkat pendukung pembelajaran di ruang belajar agar tidak menyebabkan keluhan muskuloskeletal pada siswa. Tidak hanya itu, guru juga dapat menerapkan peregangan sebelum belajar untuk mencegah terjadinya kejadian musculoskeletal disorders pada siswa.